Harga SSD (solid state drive) dan HDD (hard disk drive) diprediksi akan meningkat seiring dengan pertambahan permintaan dari konsumen dan booming artificial intelligence (AI). Hal ini didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemulihan produksi setelah permintaan mengalami penurunan saat pandemi Covid-19.
Permintaan akan penyimpanan berkapasitas besar semakin meningkat, terutama karena adanya booming AI. Selain itu, siklus upgrade perangkat pengguna juga turut mendorong peningkatan permintaan, yang pada gilirannya meningkatkan harga.
Kenaikan harga pada produk SSD dan HDD akan segera diberlakukan oleh Western Digital Corporation (WDC) dan Seagate, dua produsen media penyimpanan besar.
Western Digital Corporation (WDC) pertama kali mengonfirmasi kekurangan pasokan HDD melalui pengumuman pada tanggal 8 April lalu. Mereka menyebutkan bahwa permintaan untuk produk NAND Flash dan hard drive mereka melampaui perkiraan awal, menyebabkan pasokan jadi terbatas.
Seagate mengikuti langkah WDC dengan mengumumkan kenaikan harga pada tanggal 18 April melalui pernyataan dari Wakil Direktur Utama Eksekutif dan Kepala Pejabat Komersial, B.S Teh. Mereka juga menghadapi kenaikan permintaan yang tidak terduga, mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi pasokan.
Kenaikan harga ini merupakan respons atas permintaan yang melonjak, melebihi perkiraan dari kedua perusahaan. Ini bisa berdampak pada konsumen yang mungkin harus membayar lebih untuk SSD dan HDD di masa mendatang.
B.S. Teh menyatakan bahwa pulihnya permintaan terus berlanjut di beberapa segmen bisnis Seagate. Namun, kapasitas produksi yang terbatas menghambat kemampuan mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan, memperpanjang waktu produksi.
Dampak inflasi global juga turut memengaruhi biaya produk Seagate. Karena itu, Seagate berencana untuk menaikkan harga untuk pesanan baru dan permintaan yang melebihi kesepakatan sebelumnya.
Selain itu, permintaan akan produk HDD berkapasitas besar, terutama yang digunakan dalam kecerdasan buatan (AI), semakin tinggi. Namun, berkurangnya produksi dari produsen hard drive lainnya membuat seluruh pasokan HDD tidak mampu memenuhi permintaan pasar, sehingga harga HDD naik.
Trendforce memperkirakan bahwa harga HDD dapat meningkat antara 5 hingga 10 persen pada kuartal kedua 2024 mendatang.
Harga SSD Juga Mengalami Peningkatan
Rumor yang beredar mengindikasikan bahwa adanya keterbatasan dalam rantai pasokan secara keseluruhan di industri elektronik, termasuk perangkat penyimpanan berbasis flash, diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga untuk HDD dan SSD di masa mendatang.
Trendforce sebelumnya juga telah melaporkan bahwa perangkat penyimpanan diprediksi akan mengalami kenaikan harga sebesar 25 persen tahun ini, termasuk SSD untuk konsumen umum dan juga SSD untuk kalangan korporasi.
Untuk mencapai tingkat harga yang optimal bagi para produsen, dibutuhkan peningkatan sebesar 40 persen dalam waktu beberapa waktu ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa akan ada kenaikan kumulatif sebesar 65 persen jika menghitung dari harga saat ini.
Meskipun dalam beberapa aspek hal tersebut bisa dianggap sebagai strategi yang positif untuk pasar agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang, namun kenaikan harga juga dapat merugikan konsumen.