‘Selamat Tinggal’ nampaknya menjadi kata yang cocok di layangkan pada iklan-iklan Xiaomi yang selama ini pengguna jumpai.
Berdasarkan sebuah laporan, Xiaomi dikabarkan bakal hilangkan seluruh konten iklan mereka di tampilan antarmuka (User Interface/UI) versi terbaru yaitu MIUI 14.
Melansir Kompas Tekno dari media China, MyDrivers, pada Jumat (11/10/2022) bahwa Xiaomi akan membersihkan seluruh konten iklan di ponsel dengan versi MIUI 14, dengan tujuan agar ponsel Xiaomi bisa lebih menarik perhatian.
Bukan hanya iklan yang Xiaomi janjikan, tetapi pihaknya juga akan mengurangi aplikasi-aplikasi bloatware di MIUI 14.
Bloatware sendiri merupakan aplikasi bawaan yang ada pada ponsel, namun membuat perangkat justru cepat penuh dan kurang mempunyai kegunaan pada ponsel itu sendiri.
Saat ini, MIUI 13 yang merupakan tampilan antarmuka terbaru dikabarkan sudah cukup banyak mengurangi aplikasi bloatware pada ponsel Xiaomi.
Misalnya, Xiaomi 12 yang dijual di China mempunyai aplikasi pra-install jauh lebih sedikit dibandingkan Samsung dan iPhone.
Saat ini total aplikasi bawaan yang telah ter-install tercatat tujuh saja, diantaranya yakni aplikasi Galeri, Telepon, Kamera, dan sebagainya.
Pada laporan yang sama, penyesuaian lain yang kerap juga dilakukan Xioami yaitu dengab melakukan beberapa peningkatan utilitas.
Sebagai contohnya adalah memperbarui tampilan jam, kalender, aplikasi cuaca, serta mode folder besar untuk menyederhanakan tampilan dan juga interaksi pada perangkat.
Rencananya MIUI 14 akan diluncurkan bersamaan dengan peluncuran Xiaomi 13 yakni pada akhir November 2022.
Jika kabar mengenai penghapusan iklan di MIUI 14 ini akurat, artinya Xiaomi 13 yang meluncur nantinya menjadi ponsel pertama tanpa adanya iklan di dalamnya sejak 2011.
Apa Alasan Xiaomi Pakai Iklan?
Lantas alasan Xiaomi menggunakan konten iklan pada perangkatnya selama ini apa? Jadi, alasan diterapkannya iklan merupakan sebuah strategi perusahaan untuk meraup keuntungan.
Hal ini karena Xiaomi memposisikan dirinya sebagai perusahaan internet (Internet Company). Dengan kata lain smartphone yang diperjualbelikan bukan merupakan produk utamanya, melainkan iklan-iklan yang di tayangkan.
Sejak awal perusahaan juga tak meraup banyak keuntungan dari penjualan ponsel, apalagi mengingat ponsel Xiaomi selama ini selalu di banderol harga terjangkau.
Sudah sejak Agustus 2010 lalu Xiaomi mulai menggelontorkan tampilan antarmuka MIUI bikinan perusahaan sendiri, namun kenyataannya masih belum dipasangkan ke dalam ponselnya.
Kemudian selang satu tahun, Xiaomi baru mulai memperkenalkan ponsel pertama mereka yang telah mengalami polesan MIUI.
Akan tetapi lantaran sejumlah protes mengeluhkan konten-konten iklan tersebut, khusunya para pengguna ponsel Xiaomi di India. Akhirnya, perusahaan pun merespon dengan mencoba mengurangi iklan yang muncul pada perangkat.
Hal itu mulai dari uji coba fitur baru di smartphone sejak 2019 lalu, mengurangi sejumlah aplikasi bloatware dan bisa menonaktifkan fitur iklan.