HP Mahal Semakin Laris Manis di Indonesia

Pada quartal pertama tahun 2023, pasar smartphone Indonesia dilaporkan masih lesu. Hal ini masih sama seperti quartal sebelumnya, berdasarkan penelitian beberapa firma riset termasuk International Data Corporation (IDC).

Akan tetapi di tengah sepinya pasar mobile tersebut, justru smartphone kelas atas kian melejit. Dalam laporan IDC menyebutkan bahwa smartphone high-end tumbuh hingga 71 persen dibandingkan quartal I 2022 lalu.

Bahkan IDC sendiri telah mengategorikan smartphone premium/ high-end sebagai ponsel yang dibanderol lebih dari 600 dollar AS atau setara dengan Rp. 8,9 juta.

Adapun vendor ponsel paling banyak berkontribusi pada pertumbuhan ini, disebutkan oleh IDC tak lain Apple dan Samsung. Kedua merek smartphone ini menawarkan harga Rp. 8 juta di Tanah Air, selain ponsel lainnya yang dijual dibawah harga itu.

Misalnya saja yakni seri iPhone 14 sebagai ponsel terbaru Apple yang saat ini dijual di Indonesia mulai harga Rp. 16 juta. Ada juga seri Samsung dengan Galaxy S23 sebagai ponsel premium terbarunya yang saat ini dijual di tanah air dari harga Rp. 13 juta.

Firma riset Counterpoint Research yang menyampaikan hal serupa dengan IDC turut melaporkan pertumbuhan ponsel premium pada quartal I 2023.

Namun Counterpoint tak merinci persentase pertumbuhannya, hanya memaparkan vendor ponsel yang berkontribusi pada pasar ponsel di Indonesia untuk segmen premium.

Namun untuk banderol harga, Counterpoint agak berbeda dengan IDC dengan mengategorikan smartphone high-end sebagai ponsel pintar yang dibanderol harga lebih dari 400 dollar AS atau Rp. 5,9 juta.

Menurut Counterpoint, smartphone high-end atau premium yang laku keras di Indonesia pada quartal I 2023 yakni smartphone produksi Apple dengan pertumbuhan 17,7 persen YoY. Sementara untuk merek lainnya yang turut mendrongkrak pertumbuhan HP premium yakni Oppo, Asus, dan juga Samsung.

Faktor pendorong smartphone high-end terkhusus iOS, menurut Counterpoint yakni adanya program potongan harga hingga skema tukar tambah serta adanya program cicilan yang menarik bagi konsumen Indonesia.

Selain itu, Apple juga mulai bermitra dengan marketplace seperti Blibli sejak Maret 2023, yang artinya memperluas jangkauan konsumen untuk membel produknya.

BACA JUGA  Realme 9i Hadir dengan Chipset Bertenaga

“Skema tukar tambah dan penawaran cicilan dari peritel juga menarik minat konsumen. Kemitraan baru dengan Blibli untuk menjalankan toko online resmi Apple (juga) menambah ketersediaan iPhone di pasar,” tulis keterangan Counterpoint, mengutip laman Kompas Tekno, 15/6/23.

Kesimpulannya, secara umum baik menurut IDC maupun Counterpoint bahwa pasar smartphone di Indonesia masih lesu.

Riset IDC menunjukkan bahwa pengiriman ponsel di Indonesia pada Q-1 yakni 7,9 juta unit, yang mana angka tersebut sudah mengalami penurunan 11,9 persen dari quartal yang sama tahun lalu (Year-Over-Year/YoY).

Sedangkan menurut Counterpoint, pasar ponsel Indonesia turun menjadi 8,1 persen YoY. Akan tetapi Firma Riset tak mengungkapkan data jumlah unit smartphone yang terlibat di dalam risetnya.

Sementara itu HP segmen Entry level dan menengah justru melambat, berbeda dengan penjualan HP premium yang melaju cukup kencang. Padahal pada quartal yang sama di tahun 2022 lalu, penjualan smartphone entry level dan menengah tidak separah ini.

Pertumbuhan pengiriman HP entry level pada Q-1 2023 di Indonesia ini turun 8 persen. Menurut IDC, hal ini di latarbelakangi oleh lesunya tingkat konsumsi masyarakat. Sama halnya dengan segmen entry level, smartphone mid-range juga mengalami kemerosotan hingga 35 persen.

Musti di ingat bahwa IDC mengategorikan smartphone entry level sebagai ponsel yang dijual kurang dari 200 dollar AS atau setara Rp. 2,9 juta. Sedangkan untuk ponsel mid-range yakni smartphone yang dijual mulai dari 200 hingga 600 dollar AS atau setara dengan Rp. 2,9 juta – Rp. 8,9 juta.

Untuk kedepannya, IDC memprediksi bahwa permintaan pasar Indonesia atas perangkat akan tetap lemah tanpa pendorong besar. Oleh sebab itulah maka pasar smartphone di quartal berikutnya ditaksir masih menurun.

“Permintaan pasar diperkirakan akan tetap lemah dan tanpa faktor pendorong besar, maka dari itu pasar diperkirakan akan menurun di sekitar persenan satu digit,” tutur Vanessa Aurelia, selaku Associate Market Analyst IDC Indonesia dalam sebuah keterangan yang dikutip dari Kompas Tekno.