Xiaomi 13T pada tanggal 29 September lalu telah membuat debutnya di Berlin, dan perangkat ini telah melalui serangkaian pengujian oleh DxOMark, sebuah situs terkemuka dalam menguji kualitas kamera pada ponsel pintar.
Dari hasil pengujian DxOMark tersebut, perangkat premium terbaru dari Xiaomi ini berhasil meraih total skor sebesar 123 poin. Secara rinci, kemampuan kamera dari Xiaomi 13T tersebut mencapai skor 121 poin untuk performa foto dan 132 poin untuk performa video.
Skor keseluruhan tersebut pun menempatkan Xiaomi 13T di peringkat 60 dalam daftar ponsel pintar dengan kamera terbaik menurut DxOMark. Peringkat ini berarti Xiaomi 13T berhasil mengungguli beberapa ponsel terkenal seperti iPhone 11 Pro Max, Google Pixel 6a, dan OnePlus 10 Pro.
Perlu anda ketahui, jika ketiga ponsel tersebut berada di peringkat ke-61 dengan skor total 122 poin, satu poin lebih rendah dari Xiaomi 13T. Menurut DxOMark, kamera Xiaomi 13T memiliki performa yang mengesankan. Beberapa aspek yang dinilai menjadi sebuah keunggulan dalam kamera ponsel ini termasuk eksposur, kontras, keseimbangan warna, dan detail yang konsisten.
DxOMark mencatat bahwa kemampuan kamera dari Xiaomi 13T menawarkan eksposur yang baik, rentang dinamis yang luas, dan kemampuan untuk menjaga tekstur objek dengan baik sambil mengurangi gangguan gambar, terutama saat digunakan untuk memotret objek dalam kondisi pencahayaan yang cerah di dalam ruangan.
Selain itu, DxOMark juga memuji kinerja autofokus dan pengurangan noise pada Xiaomi 13T, yang berkontribusi pada hasil fotografi yang sangat baik. Ponsel ini juga dinilai sangat tangkas dalam menangkap objek yang bergerak, seperti dalam adegan olahraga.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, kamera Xiaomi 13T juga memiliki beberapa kekurangan yang mungkin bisa jadi bahan koreksi anda yang suka fotograri. Salah satu catatan dari DxOMark adalah bahwa kemampuan kamera ponsel ini mengalami kesulitan dalam menangkap warna yang akurat, terutama dalam kondisi pencahayaan yang rumit.
Warna kulit objek pun terkadang terlihat tidak alami, dan ada masalah dengan kontras latar belakang saat memotret objek yang berada di bawah cahaya yang kuat. Kekurangan lain dari kamera ini termasuk kehilangan detail pada gambar, terutama dalam kondisi pencahayaan yang rendah. Layar ponsel juga dinilai kurang terang ketika digunakan di bawah sinar matahari.
Setelah membahas mengenai kemampuan fotografinya, lanjut kita bahas mengenai kemampuan video dari kamera Xiaomi 13T tersebut. Dalam hal kemampuan video, ponse mendapat penilaian baik dari DxOMark, meskipun ada beberapa catatan untuk perbaikan.
DxOMark menyoroti kisaran dinamis yang luas yang dihasilkan ponsel ini saat merekam video dalam mode high dynamic range (HDR). Detail yang diambil selama perekaman video juga dikatakan sangat baik, terutama jika dibandingkan dengan ponsel lain dalam kategori flagship.
White balance pada kamera video Xiaomi 13T juga dianggap baik, terutama dalam situasi pencahayaan yang cerah. Ponsel ini juga dilengkapi dengan fitur stabilisasi video untuk mengurangi guncangan selama perekaman.
Meskipun begitu, DxOMark mengungkapkan sedikit masalah dengan perubahan eksposur saat merekam objek dengan pencahayaan yang berubah. Fokus video juga dikritik karena dianggap kurang stabil, meskipun ponsel ini memiliki fitur autofokus.
Dengan semua pertimbangan ini, DxOMark menyimpulkan bahwa Xiaomi 13T bisa menjadi pilihan yang kuat bagi mereka yang mencari kualitas fotografi mobile yang baik. Harga yang terjangkau, sekitar Rp 6,5 juta di Indonesia, menjadikan ponsel ini semakin menarik bagi para penggemar fotografi.