Celah keamanan berbahaya ditemukan pada PC Windows yang bisa menyebabkan layar mengalami error dan memunculkan Blue Screen of Death (BSOD), seperti yang dilaporkan dalam insiden Crowdstrike baru-baru ini.
Kerentanan ini tidak hanya menyebabkan layar error, tetapi juga berpotensi mengakibatkan kehilangan data pemilik PC tersebut.
Menurut peneliti keamanan siber dari Forta, kerentanan ini diidentifikasi sebagai CVE-2024-6768 dan ditemukan pada Windows 10 serta Windows 11.
Berdasarkan laporan tertanggal 12 Agustus 2024, masalah ini disebabkan oleh validasi input yang “cacat” pada driver Windows Common Log File System (CLFS.sys).
Penjahat siber dapat memanfaatkan celah ini dengan membuat kode perintah baru dalam format file log tertentu, seperti file .BLF. Dengan cara ini, mereka bisa memaksa sistem Windows untuk mengalami Blue Screen of Death (BSOD), yang membuat layar PC tidak dapat digunakan.
Saat PC terkena BSOD, layar hanya akan menampilkan latar belakang biru dengan keterangan teks yang menunjukkan adanya gangguan, dan biasanya meminta pengguna untuk melakukan restart agar sistem bisa kembali normal.
Forta menyatakan bahwa kerentanan CVE-2024-6768 tidak memerlukan interaksi dari korban, sehingga penjahat siber dapat dengan mudah mengeksploitasi kelemahan ini untuk mengakses sistem PC pengguna.
Kerentanan CVE-2024-6768 telah diberikan skor keparahan 6,8 poin, yang masuk kategori sedang, menurut Forta. Meskipun saat ini belum ada bukti konkret bahwa kerentanan ini telah dimanfaatkan oleh penjahat siber, potensi ancamannya tetap signifikan.
Para peneliti Fortra juga menekankan bahwa kelemahan ini bisa menyebabkan sistem menjadi tidak stabil dan bahkan membuka jalan bagi serangan Denial of Service (DoS).
Serangan DoS merupakan upaya untuk membuat situs web atau aplikasi tidak dapat diakses oleh pengguna dengan cara membanjiri lalu lintas jaringan pada sistem target.
Kerentanan ini menjadi perhatian serius karena dapat memfasilitasi serangan yang berulang dan merusak sistem yang rentan terhadap ancaman ini.
Tujuan utama dari serangan DoS (Denial of Service) adalah untuk memperlambat atau menghentikan operasional situs web, bukan untuk mencuri informasi dari pengguna. Serangan ini dapat mengganggu ketersediaan layanan online, sehingga situs tidak dapat diakses oleh pengguna.
Forta pertama kali melaporkan kerentanan ini ke Microsoft pada 20 Desember 2023, dengan menyertakan bukti konsep sebagai dasar laporannya. Pada Februari 2024, Forta kembali menindaklanjuti dengan bukti tambahan untuk memperkuat klaimnya.
Namun, meskipun telah dua kali diinvestigasi, Microsoft dilaporkan gagal mereproduksi masalah tersebut. Akibatnya, Microsoft menutup kasus ini dan tidak merilis tambalan keamanan yang diperlukan.
Dengan demikian, perangkat yang menjalankan Windows 10 dan Windows 11 masih tetap rentan terhadap serangan ini, sebagaimana dilaporkan oleh TechRadar pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Untuk menjaga keamanan, pengguna Windows disarankan untuk selalu memperbarui sistem operasi ke versi terbaru.
Pastikan untuk rutin memeriksa pembaruan keamanan dan tambalan kerentanan melalui menu “Settings” > “Windows Update” > “Check updates” agar sistem Anda tetap terlindungi dari potensi ancaman.
Daftar Isi
Penjelasan Tentang Bluescreen di Windows
Bluescreen, atau yang sering disebut sebagai “Blue Screen of Death” (BSOD), adalah salah satu masalah yang paling umum dihadapi pengguna Windows.
Ketika komputer mengalami Bluescreen, layar akan berubah menjadi biru dengan pesan kesalahan yang menandakan bahwa sistem operasi tidak dapat berfungsi dengan baik. Lalu, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Bluescreen di Windows Pada Umumnya
Bluescreen terjadi ketika Windows menemukan kesalahan serius yang tidak dapat diatasi oleh sistem operasi. Beberapa penyebab utama Bluescreen meliputi:
1. Masalah Hardware
Komponen seperti RAM, hard drive, atau kartu grafis yang rusak atau tidak kompatibel bisa menjadi penyebab utama Bluescreen. Overheating juga bisa memicu masalah ini.
2. Driver yang Tidak Kompatibel
Driver adalah perangkat lunak yang menghubungkan hardware dengan sistem operasi. Driver yang usang, rusak, atau tidak kompatibel dengan Windows dapat menyebabkan Bluescreen.
3. Perangkat Lunak yang Bermasalah
Aplikasi atau program yang rusak atau tidak kompatibel dengan sistem operasi juga dapat menyebabkan Bluescreen. Ini sering terjadi setelah instalasi software baru atau pembaruan Windows.
4. Infeksi Malware
Virus atau malware dapat merusak file sistem penting, menyebabkan Windows tidak dapat berjalan dengan benar dan memicu Bluescreen.
Cara Mengatasi Bluescreen di Windows
Jika Anda mengalami Bluescreen, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya:
1. Restart Komputer
Langkah pertama yang bisa Anda coba adalah me-restart komputer. Ini sering kali dapat memperbaiki masalah sementara yang menyebabkan Bluescreen.
2. Periksa Hardware
Pastikan semua komponen hardware dalam kondisi baik. Anda bisa memeriksa RAM, hard drive, dan suhu komponen untuk memastikan tidak ada masalah fisik.
3. Perbarui Driver
Pastikan semua driver di komputer Anda selalu diperbarui. Anda bisa mengunjungi situs resmi produsen perangkat keras untuk mendownload driver terbaru.
4. Scan Malware
Jalankan pemindaian antivirus untuk memastikan tidak ada malware yang merusak sistem Anda.
5. Perbarui Windows
Pastikan Windows Anda selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan ini biasanya menyertakan perbaikan bug yang bisa mengatasi masalah Bluescreen.
Bluescreen bisa menjadi masalah yang menakutkan, tetapi dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya masalah ini. Selalu pastikan hardware, driver, dan software di komputer Anda berada dalam kondisi baik dan diperbarui secara berkala.
Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa menjaga komputer Anda tetap berjalan dengan lancar tanpa gangguan Bluescreen.