aplikasi

Jangan Ada Aplikasi ini di HP Kalian Kalau Ingin Saldo Aman

IAS Threat Lab mengungkap adanya praktik penipuan digital berskala besar yang dikenal dengan nama kode “Vapor”. Modus ini menyusup lewat aplikasi Android palsu yang menampilkan iklan layar penuh secara terus-menerus.

Iklan tersebut tidak hanya mengganggu, tapi juga memanfaatkan celah untuk meraup keuntungan melalui skema penipuan iklan.

Skema “Vapor” bukan hanya menipu jaringan iklan, tapi juga mengeksploitasi pengguna Android secara masif. Pengguna yang tanpa sadar memasang aplikasi ini akan terus dibombardir dengan iklan video yang sulit ditutup, membuat pengalaman memakai ponsel jadi sangat terganggu. Selain itu, sistem ini dirancang sangat rapi sehingga sulit terdeteksi.

Yang mengkhawatirkan, aplikasi berbahaya ini juga berpotensi mencuri data pribadi dari perangkat pengguna. Jika data tersebut jatuh ke tangan yang salah, bukan tak mungkin pelaku kejahatan siber akan mencari cara untuk mengakses informasi penting, termasuk membobol akun keuangan atau rekening bank anda.

Temuan ini pertama kali diungkap oleh IAS Threat Lab pada tahun lalu. Sejauh ini, diperkirakan sudah lebih dari 60 juta pengguna di seluruh dunia yang tanpa sadar telah mengunduh aplikasi tersebut ke perangkat mereka. Ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan penipuan ini.

Untuk menghindari risiko yang lebih besar, para pengguna Android sangat disarankan untuk segera mengecek dan menghapus aplikasi mencurigakan dari ponsel mereka.

Jangan sembarangan memasang aplikasi dari sumber yang tidak resmi, dan selalu perhatikan izin yang diminta saat instalasi. Kewaspadaan menjadi kunci utama untuk menjaga keamanan data anda.

Bitdefender memperingatkan bahwa sejumlah aplikasi yang beredar di toko aplikasi ternyata terinfeksi oleh bug berbahaya bernama ‘Vapor’. Bug ini ditemukan menyusup dalam sekitar 331 aplikasi yang cukup populer, termasuk aplikasi scanner QR, layanan kebugaran, catatan harian digital, hingga penghemat baterai.

aplikasi android

Meskipun Google sudah mengambil tindakan tegas dengan memblokir semua aplikasi yang terindikasi berbahaya setelah mendapat laporan dari Bitdefender, pengguna tetap disarankan untuk memeriksa perangkat mereka secara berkala. Bisa saja aplikasi-aplikasi tersebut sudah sempat diunduh dan masih aktif di ponsel tanpa disadari.

Bitdefender juga menegaskan bahwa aplikasi-aplikasi android ini tidak hanya menyisipkan iklan yang mengganggu, tapi juga berpotensi menipu pengguna dengan serangan phishing.

Beberapa aplikasi bahkan mencoba mencuri informasi sensitif seperti kredensial akun dan data kartu kredit dengan cara membujuk pengguna melalui tampilan yang terlihat meyakinkan.

Berikut ini adalah beberapa nama aplikasi android yang tercantum dalam laporan Bitdefender dan sudah diunduh jutaan kali oleh pengguna:

  • AquaTracker – Lebih dari 1 juta unduhan
  • ClickSave Downloader – Lebih dari 1 juta unduhan
  • Scan Hawk – Lebih dari 1 juta unduhan
  • Water Time Tracker – Lebih dari 1 juta unduhan
  • Be More – Lebih dari 1 juta unduhan
  • BeatWatch – Sekitar 500.000 unduhan
  • TranslateScan – Sekitar 100.000 unduhan
  • Handset Locator – Sekitar 50.000 unduhan

Untuk daftar lengkapnya, kamu bisa mengecek tautan yang disediakan dalam laporan resmi Bitdefender. Pastikan untuk segera menghapus aplikasi android mencurigakan dari perangkat agar terhindar dari risiko keamanan yang lebih besar. Lebih baik mencegah sebelum data pribadi kamu jadi sasaran empuk para peretas.