Hadirnya pandemi membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian utamanya. Ada yang dikeluarkan dari perusahaan, gajinya dipotong, dan banyak pedagang yang omsetnya turun drastis.
Hal ini pun dirasakan oleh salah satu pesinden di Grobogan bernama Sukarti. Akibat pandemi COVID-19 kali ini, dia jarang sekali mendapatkan panggilan untuk pentas.
Demi bertahan hidup, mau tidak mau Sukarti harus menjalani profesi lainnya karena menjadi sinden sudah tidak bisa lagi mencukupi kebutuhannya.
Daftar Isi
Sepi Orderan Selama 2 Tahun Lebih
COVID-19 membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan harus dibatasi. Acara-acara yang sudah dijadwalkan harus dibatalkan, event-event rutin tahunan harus rela diberhentikan, acara kumpul sederhana seperti hajatan pun harus dibatasi.
Untuk Sukarti yang berprofesi sebagai seorang sinden, hal ini menjadi berita buruk bagi dirinya. Tidak boleh ada kerumunan membatasi ruang geraknya untuk mencari penghasilan.
Alhasil, selama kurang lebih 2 tahun ia hampir tidak bekerja sama sekali. Sukarti harus pintar-pintar memutar otak untuk menyambung penghidupannya.
Harus Menjual Barang Berharga
Masa sulit yang dialami Sukarti membuatnya harus rela menguras tabungan hanya demi bertahan hidup. Barang berharga miliknya dijual satu per satu demi bertahan hidup.
Kenyataan ini mau tidak mau harus dijalani oleh Sukarti di masa-masa sulit seperti ini. Meskipun panggilan untuk bekerja sedikit sekali, dapur harus tetap ngebul.
Masa sulit yang dialami oleh Sukarti ini membuatnya memutar otak, mencari jalan keluar untuk bisa tetap bertahan hidup meskipun Job dari menjadi sinden sangat jauh dari cukup.
Beralih Profesi Sebagai Pencari Rumput untuk Sapi Tetangga
Akhirnya, Sukarti rela untuk beralih profesi. Pekerjaan yang sebetulnya tidak biasa bagi pekerja seni seperti dirinya. Sukarti beralih menjadi pencari rumput untuk sapi tetangganya.
Jika ketika tampil di khalayak umum dia biasa berdandan cantik dan mempesona, kini Sukarti harus rela bergelut dengan terik matahari dan berkotor-kotoran kerika mencari rumput.
Semua ini rela ia lakukan demi menghidupi anak-anak dan juga ibunya yang kini menjadi tanggungannya. “Yang penting halal”, komentar ini terlontar dari Sukarti ketika ditanyai soal pekerjaan barunya ini.
Masa Sulit memang menuntut kita untuk melakukan sesuatu di luar zona nyaman, bahkan harus melakukan pekerjaan yang jauh dari kata ideal.
Kisah hidup dari sinden Sukarti membuktikan bahwa manusia bisa bertahan di kondisi kehidupan yang sulit dan terjal. Meskipun harus melakukan hal yang tidak biasa, harus berani maju demi orang-orang tercinta.
Semoga kisah hidup sinden Sukarti ini bisa membuat kita kembali bersemangat dalam menjalani kehidupan. Doa terbaik untuk negeri ini agar segera pulih dari semua masalah dan keterpurukan.
Sumber Berita:
https://jateng.idntimes.com/news/jateng/dhana-kencana-1/pesinden-grobogan-rela-cari-rumput-tebon-untuk-hidup-saat-covid