Frozen food atau makanan beku kerap jadi pilihan karena tergolong praktis untuk siapa saja yang menginginkan makanan cepat saji di rumah. Meski makanan beku ini cukup nyaman dikonsumsi, tapi siapa sangka kandungan di dalamnya menawarkan nutrisi buruk. Hal ini tentu tak lepas dari proses pengolahannya demi menciptakan kepraktisan saat dikonsumsi.
Kendati demikian, tidak semua frozen food memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Justru, buah dan sayuran beku bisa mencegah hilangnya nutrisi penting. Namun, Anda tetap perlu menjaga jumlah asupan makanan beku yang dikonsumsi sehari-hari.
Daftar Isi
Mengapa frozen food buruk bagi kesehatan?
Perlu Anda ketahui, frozen food mengandung efek samping dari minyak kelapa sawit yang mengalami proses hidrogenasi sehingga menghasilkan lemak trans berbahaya. Ditambah lagi pengawet yang ada di dalam makanan beku ini seperti pati dan sirup jagung yang terbuat dari glukosa tergolong sebagai zat karsinogenik. Makanan ini juga mengandung natrium cukup tinggi.
Kandungan di dalam frozen food
Dalam setiap porsi frozen food mengandung beberapa zat yang ternyata cukup buruk apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan ataupun terlalu sering. Berikut ini ulasannya.
Natrium
Seperti yang telah disebutkan di atas, frozen food terutama makanan siap saji terbukti mengandung sodium yang tinggi. Ketahuilah, kadar natrium yang berlebihan dalam tubuh bisa memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga stroke. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk membatasi konsumsi natrium tidak lebih dari 2.300 mg per hari.
Lemak dan kalori
Beberapa jenis frozen food terbukti mengandung lemak yang sangat tinggi. Pada dasarnya, lemak mengandung dua kali jumlah kalori dibandingkan dengan karbohidrat ataupun protein sehingga membuat konsumsi kalori berlebihan.
Masalah kesehatan akibat konsumsi frozen food
Dari beberapa kandungan yang telah disinggung sebelumnya, terdapat pula berbagai masalah kesehatan yang bisa saja muncul akibat konsumsi frozen food secara berlebihan, antara lain:
Diabetes
Salah satu kandungan yang ada pada frozen food adalah pati. Fungsinya untuk menjaga makanan beku tersebut tetap segar ketika akan diolah dan disantap. Selain itu, pati juga menambah rasa sekaligus tekstur makanan. Namun, pati merupakan polimer glukosa yang bakal diubah oleh tubuh menjadi gula sebelum melewati proses pencernaan.
Dikatakan, makanan dengan kandungan glukosa berlebih memiliki dampak buruk bagi tubuh. Salah satunya meningkatkan risiko diabetes dan menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Oleh sebab itu, Anda perlu menghindari frozen food jika memiliki kecenderungan mengalami diabetes.
Penyakit jantung
Risiko kesehatan lain yang terkait dengan frozen food adalah penyakit jantung karena makanan satu ini kaya akan lemak trans yang berkontribusi pada penyumbatan arteri. Secara garis besar, lemak trans meningkatkan kadar kolesterol LDL sekaligus menurunkan kadar kolesterol HDL yang bertanggungjawab meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meningkatkan tekanan darah
Hampir semua frozen food mengandung bahan pengawet yang memiliki efek bervariasi pada kesehatan Anda. Jenis makanan beku yang mengandung gula atau garam terlalu tinggi bisa memengaruhi tekanan darah secara negatif dan jadi pemicu lonjakan tekanan darah penyebab hipertensi.
Kanker
Potensi bahaya lain yang mengintai ketika Anda terlalu sering mengonsumsi frozen food adalah kanker. Beberapa penelitian mengungkap, bahwa mengonsumsi makanan beku, terutama daging bisa menyebabkan kanker pankreas. Bahkan, ada juga penelitian yang menyimpulkan, hot dog dan sosis beku jadi pemicu kanker dengan tingkat kemungkinan hingga mencapai 65 persen.
Risiko lain yang tak kalah berbahaya
Frozen food biasanya dilapisi dengan bahan kimia supaya makanan tersebut jadi lebih tahan lama. Salah satu zat aditif paling populer adalah Monosodium Glutamate atau MSG yang bisa menyebabkan mual, sakit kepala, kesemutan di seluruh anggota badan, nyeri dada, dan jantung berdebar.
Bahkan, terlalu banyak mengonsumsi frozen food yang mengandung MSG bisa menyebabkan Anda kesulitan bernapas. Oleh sebab itu, Anda tak boleh sembarangan menyantap jenis makanan satu ini.
Mitos frozen food yang sering dipercaya, padahal salah kaprah
Sebagian orang percaya, bahwa makanan yang disimpan di dalam freezer seperti frozen food mengalami penurunan gizi sehingga memengaruhi keseluruhan makanan tersebut. Adapun kepercayaan lain yang beredar di masyarakat, padahal hal tersebut merupakan mitos yang tak benar.
Lantas, mitos apa saja yang berkembang di masyarakat seputar frozen food ini?
Buah dan sayuran segar jauh lebih baik
Faktanya, buah dan sayuran yang dibuat menjadi frozen food bisa saja lebih sehat ketimbang buah dan sayuran segar. Sebab, buah yang dipetik saat matang, lalu dibekukan tidak akan memengaruhi kualitas dari nutrisi buah tersebut. Berbeda dengan buah segar yang tak dibekukan sehingga lebih berisiko terkontaminasi bakteri ketika berada di area terbuka.
Waktu kedaluwarsa frozen food
Setiap frozen food pastinya memiliki anjuran waktu yang dibutuhkan untuk mampu bertahan di dalam freezer. Namun hal tersebut hanya berlaku untuk kualitasnya saja, bukan dari segi keamanan. Pada dasarnya, makanan beku cukup aman tanpa membutuhkan batas waktu kedaluwarsa.
Membekukan ulang frozen food
Tak sedikit orang beranggapan, frozen food yang sudah keluar dari freezer tidak baik jika dimasukkan lagi ke dalam mesin pendingin untuk dibekukan. Padahal, pernyataan ini salah total.
Apabila Anda mencairkan frozen food dengan aman dan benar di dalam lemari es, maka Anda bisa memasukkan kembali makanan tersebut. Namun, hal ini tak berlaku bagi frozen food yang dicairkan di luar lemari es, seperti di atas meja dengan suhu ruangan.
Ketika Anda menjaga frozen food tersebut tetap dingin, berarti makanan tersebut belum berada di zona berbahaya alias tempat bakteri berkembang yang biasanya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Kendati demikian, makanan beku yang telah dicairkan lalu dibekukan kembali akan mengalami perubahan rasa sekaligus tekstur.
Telur dan susu tidak bisa dibekukan
Fakta mengatakan, telur dan susu ternyata bisa dibekukan menjadi frozen food. Ketahuilah, susu beku yang dijadikan bekal ke sekolah ataupun ke kantor jauh lebih baik jika dibandingkan dengan susu dingin atau susu yang tak mengalami proses pembekuan sama sekali.
Begitu juga dengan telur yang juga bisa dijadikan frozen food, terutama bagian putihnya. Namun, jangan pernah menyimpan telur di dalam freezer. Sebaiknya, simpan telur tersebut sesuai tempatnya di dalam kulkas.
Frozen food kemasan bisa dimasukkan ke dalam freezer
Jenis frozen food dalam kemasan ternyata tidak baik jika dimasukkan ke dalam freezer secara langsung. Namun jika terpaksa harus dimasukkan ke dalam freezer, maka bungkus ulang makanan tersebut dan membuatnya kedap udara. Dengan cara ini, Anda telah mengurangi perkembangan bakteri yang bisa saja menyusup ke dalam makanan tersebut.
Demikian tadi sekilas informasi mengenai dampak negatif dari frozen food yang patut Anda ketahui demi kesehatan tubuh yang tetap terjaga. Selamat informasi ini bermanfaat ya untuk kamu!