Bahaya kolestrol cukup sering di abaikan, entah tidak dirasa atau sengaja di umbar lantaran tidak ingin membatasi asupan makanan. Percaya atau tidak, semua jenis makanan dan minuman tentu mempunyai kelemahan masing-masing. Apapun itu kalau di konsumsi secara berlebih memang tidak baik bagi kesehatan. Makanan yang banyak mengandung kolestrol kerap kali dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Kolestrol sendiri merupakan salah satu zat yang paling sering disalahpahami. Beberapa orang menghindari jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolestrol seperti telur salah satunya. Karena banyak dari mereka merasa takut hal itu akan meningkatkan resiko penyakit jantung.
Mengutip dari laman ClevelandClinic, penemuan pada penelitian terbaru bahwa beberapa makanan tinggi kolestrol mungkin tidak akan beresiko meningkatkan penyakit jantung. Kendati demikian bukan berarti bisa mengabaikan jumlah asupan yang di konsumsi. Berikut ini 7 makanan yang tetap aman di konsumsi sehari-hari meski mengandung banyak kolestrol.
Daftar Isi
Keju
Siapa yang tidak tahu keju, makanan dari hasil fermentasi susu tersebut seringkali dijumpai dalam keadaan pasta atau sudah dicampurkan ke dalam roti. Keju juga sangat cocok sebagai pelengkap salad buah. Meskipun tinggi kolestrol, keju tetap bisa dikonsumsi sehari-hari karena lemak yang memenuhinya tidak berdampak negatif pada kadar kolestrol. Dengan catatan, apapun yang dikonsumsi sebaiknya jangan berlebihan. Sebuah study dilakukan selama kurang lebih 12 minggu pada 162 orang yang menemukan bahwa asupan tinggi keju dengan jumlah 80 gram atau sekitar 3 ons penuh lemak per hari tidak akan meningkatkan kolestrol LDL (Kolestrol Jahat) jika dibandingkan dengan jumlah keju rendah lemak dengan jumlah sama.
Keju mempunyai beragam jenis, biasanya tergantung lama fermentasinya. Disamping itu setiap jenis keju tentu mempunyai kandungan berbeda-beda. Namun kebanyakan keju menyediakan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, kalsium, vitamin A dan vitamin B dengan jumlah cukup baik.
Seafood
Siapa yang tidak menyukai makanan laut? Rasanya pasti sedikit sekali yang menolak untuk menyantap seafood kecuali yang ber alergi atau yang benar-benar tidak suka. Beberapa jenis makanan seafood paling sering dijumpai yakni udang, kepiting, kerang, cumi. Tahukah anda jika makanan-makanan itu mengandung protein, vitamin B, selenium dan zat besi yang sangat baik. Meskipun tergolong tinggi kolestrol dengan jumlah 166 gram untuk 3 ons udang namun tidak apa-apa jika di konsumsi. Sedangkan pada kerang mengandung komponen bioaktif seperti antioksidan karotenoid serta asam amino taurin yang fungsinya membantu mencegah penyakit jantung serta menurunkan kolestrol LDL.
Telur
Nah, telur adalah jenis makanan tinggi kolestrol yang aman dikonsumsi. Di dalam kandungan 1 butir telur besar terdapat 211 mg kolestrol atau 70% dari RDI. Namun kebanyakan orang justru menghindari makanan ini lantaran takut menyebabkan kolestrol akut. Kini tak perlu khawatir lagi selama cara mengkonsumsi di imbangi dengan menu lain seperti sayuran hijau serta tidak berlebih. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa telur tidak berdampak negatif terhadap kadar kolesterol dalam tubuh. Meskipun kaya kolestrol tetapi telur mengandung protein yang sangat baik serta nutrisi bermanfaat lainnya.
Jeroan
Selanjutnya ada jeroan yang kaya kolesterol, seperti jantung, ginjal, dan hati yang sangat bergizi. Salah satu misal jantung ayam merupakan sumber antioksidan kuat CoQ10 yang sangat baik, serta vitamin B12, seng dan zat besi. Jeroan juga tinggi akan kolestrol, di dalam 2 ons atau 56 gram jeroan mempunyai 105 mg atau 36% dari RDI. Selain itu sebuah study di lebih dari 9.000 orang dewasa Korea menemukan, jika mereka yang mengonsumsi daging mentah dan tidak diproses dalam jumlah sedang, yakni termasuk daging organ maka akan memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung daripada mereka yang mengonsumsi lebih rendah.
Daging Merah
Selera makan menjadi tergugah apabila hidangannya disertai daging merah. Meskipun banyak orang antisipasi untuk mengkonsumsinya namun kolestrol di dalam daging merah masih bisa diterima tubuh. Katakan saja di dalam 4 ons atau sekitar 113 gram daging giling yang terbuat dari 80 persen daging tanpa lemak mengandung 80,2 mg kolesterol dan hampir 8 gram merupakan lemak jenuh. Boleh saja mengonsumsi daging merah, asalkan tau batasan (tidak boleh lebih dari 70 gram per hari). Disamping itu daging merah masih memberikan nutrisi penting seperti zat besi, protein dan seng. Sering disebut berkaitan erat dengan penyakit jantung, tetapi beberapa studi populasi besar tidak menemukan keterkaitan antara asupan daging merah dan penyakit jantung.
Sarden
Sarden biasanya dikemas menjadi makanan kaleng mudah di masak. Di dalamnya mengandung nutrisi, sumber protein yang lezat dan bergizi untuk tambahan berbagai macam hidangan makanan. Di dalam 3,75 ons atau 92 gram ikan kecil mengandung 131 mg kolesterol, atau 44% RDI, tetapi hal ini juga mengemas 63% RDI untuk vitamin D, 137% RDI untuk B12, dan 35% lainnya dari RDI untuk kalsium. Sarden merupakan sumber zat besi, fosfor, tembaga, seng, selenium, magnesium dan vitamin E.
Yogurt
Hampir semua orang menyukai minuman fermentasi dari susu. Yogurt mempunyai rasa segar dan kaya vitamin yang bermanfaat. Tidak sedikit yang menggunakan yogurt untuk kreasi minuman mereka. Sayangnya yogurt seringkali memicu ketakutan beberapa orang lantaran disebut penuh lemak dan tinggi kolestrol yang dikemas dengan nutrisi seperti kalsium, fosfor, magnesium, protein, seng, vitamin B dan kalium. Dalam secangkir yogurt atau sekitar 245 gram mengandung 31 9 mg kolestrol atau 11% dari RDI. Didalam penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi yogurt penuh lemak dikaitkan dengan penurunan kolestrol LDL serta tekanan darah dan penyakit bahaya lain seperti resiko stroke, jantung, diabetes lebih rendah. Apalagi yogurt sangat baik untuk kesehatan usus.
Itulah 7 makanan yang tetap bisa dikonsumsi sehari-hari meski banyak mengandung kolestrol.