Kembali di ingatkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yakni Johnny G. Plate bahwa siaran TV digital tidaklah berbayar ataupun menggunakan kuota internet.
Saat ini dengan total sebanyak 230 kabupaten/ kota, termasuk di dalamnya yakni 14 kabupaten/ kota di Jabodetabek, telah resmi dilakukan penghentian TV Analog atau Analog Switch Off (ASO) sampai pada tanggal 2 November 2022 kemarin.
“Semua layanan televisi teresterial adalah layanan televisi tidak berbayar. Kalau televisi kabel itu kan berbayar, televisi teresterial tidak berbayar,” terang Menkominfo saat di Jakarta, pada Kamis (3/11/2022).
Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan kebijakan pergantian TV Analog ke TV Digital yang di wajibkan ini. Sebab bagi masyarakat yang masih mempunyai pesawat TV analog, cukup lengkapi dengan perangkat tambahan seperti Set Top Box.
Informasi mengenai harga Set Top Box sendiri tidak begitu mahal, apabila dibandingkan dengan harus mengganti pesawat TV Digital. Harga satuan Set Top Box kisaran antara Rp. 150ribu sampai dengan Rp. 300ribuan.
Bagi kelompok pra sejahtera atau rumah tangga miskin ekstrem berhak mendapatkan bantuan Set Top Box gratis. Set Top Box gratis ini bersumber dari stasiun TV yang juga merupakan penyelenggara multipleksing (mux), serta ditambah dari Kemenkominfo.
“Untuk keluarga miskin tentunya disediakan oleh penyelenggara mux dan dibantu oleh pemerintah. Pemerintah sudah membagikan dan sebagian besar yang pemerintah sudah disalurkan di Jabodetabek,” imbuh Johnny.
Saat ini pihak Kominfo sendiri sudah membuka posko fisik di enam titik lokasi wilayah Jabodetabek, tepatnya berlokasi di The Akmani Hotel (Jakarta), Hotel Amaroosa Grande (Bekasi), Hotel Sajak The Heritage (Bogor), Hotel Bumi Wiyata (Depok), Hotel Novotel (Tangerang), dan Grand Zuri BSD City (Tangerang Selatan).
Posko-posko tersebut sudah beroperasi sejak kemarin, 2 November 2022 hingga 4 November 2022 jam 08.00-19.00 WIB. Adapun kegiatan posko tersebut yakni memfasilitasi masyarakat yang belum mendapatkan Set Top Box gratis.
“Posko-posko itu yang akan melayani pertanyaan masyarakat dan melayani kebutuhannya, karena akan dicek NIK apakah sama dengan di daftar, sebab ini dibagi untuk keluarga desil 1 kemiskinan yang jadi targetnya,” pungkas Johnny.