Presiden Prabowo

Bahaya! Jangan Tertipu dengan Presiden Prabowo Bagi-Bagi Duit

Kasus penipuan dengan modus video deepfake kembali terjadi, kali ini menyasar Presiden Prabowo Subianto. Dalam rekaman tersebut, ‘Prabowo’ menjanjikan bantuan keuangan bagi calon korban untuk membayar hutang, biaya sekolah, cicilan, modal usaha, renovasi rumah, hingga kebutuhan sehari-hari.

Salah satu korban, Aryani (56), mengaku sempat tergoda oleh tawaran tersebut. “Saya butuh uang, tetapi malah diminta untuk mengirim uang. Mereka bahkan melakukan panggilan video dengan saya, seolah-olah saya berbicara langsung dengan mereka,” ujarnya.

Akibatnya, ia kehilangan Rp 200.000 setelah percaya pada video deepfake yang menampilkan seorang pengusaha ternama Indonesia.

Modus operandi para penipu adalah meminta korban menghubungi nomor WhatsApp tertentu. Setelah itu, korban diminta membayar ‘biaya administrasi’ yang berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 1 juta. Meskipun tampak jelas sebagai bentuk penipuan, teknologi deepfake yang semakin canggih membuat banyak orang tetap terperdaya.

Presiden Prabowo bagi bagi duit hoaks

“Orang-orang harus lebih berhati-hati. Jangan mudah tertipu oleh iming-iming hadiah,” pesan Aryani agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain.

Sejak Prabowo menjabat pada bulan Oktober, setidaknya 22 akun TikTok diketahui mempromosikan skema penipuan serupa, menurut temuan jurnalis AFP.

Salah satu akun dengan lebih dari 77.000 pengikut bahkan berhasil mengumpulkan 7,5 juta penayangan dari video rekayasa yang menampilkan Prabowo seolah-olah membagikan bantuan keuangan.

Penyebaran video-video deepfake ini ternyata jauh lebih luas dari yang diperkirakan, tidak hanya terbatas pada dua akun yang diungkap polisi.

Bahkan setelah adanya penangkapan tersangka, video yang menampilkan Presiden Prabowo dalam skema penipuan masih beredar di berbagai platform media sosial, terutama TikTok, dengan kata kunci “Prabowo berbagi berkah”.

Pemeriksa fakta dari AFP menemukan bahwa akun yang mengunggah video Prabowo juga telah membagikan banyak video serupa, yang tampaknya menampilkan tokoh-tokoh terkenal lainnya, termasuk Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.

Video-video tersebut digunakan untuk mendukung penipuan yang menawarkan bantuan keuangan palsu. Selain itu, polisi telah menangkap seorang tersangka yang berhasil mengumpulkan Rp 65 juta dari modus penipuan ini.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, mengungkapkan pada Februari lalu bahwa pihaknya juga menahan seorang pelaku lain yang terlibat dalam kejahatan serupa menggunakan teknologi deepfake. Namun, jumlah total uang yang berhasil dikumpulkan dari aksi ini tidak diungkapkan.

Akun-akun media sosial lain yang memiliki ribuan pengikut juga terlibat dalam penyebaran video palsu ini. Sejak Januari, salah satu akun bahkan telah mengunggah lebih dari 100 video yang sebagian besar menampilkan deepfake Presiden Prabowo yang seolah-olah menawarkan uang tunai kepada masyarakat.