LiputanTimes.com – Video bayi diajari ngomong 3 bahasa menjadi perbincangan hangat usai diunggah oleh akun @sabirov.family melalui TikTok.
Si bayi diajari ngomong 3 bahasa lantaran orang tuanya memiliki kebangsaan yang berbeda, yaitu Rusia dan Jawa, Indonesia.
Setelah menonton video bayi diajari ngomong 3 bahasa itu, warganet pun menyoroti dampak speech delay yang mungkin di alami di masa depan.
Benarkah mengajarkan beberapa bahasa sekaligus bisa membuat bayi mengalami speech delay? Simak informasinya di bawah ini.
Daftar Isi
Diajari Ngomong 3 Bahasa Sekaligus Sejak Bayi
Dalam video itu, terlihat bayi laki-laki sedang duduk di sebuah bean bag merah muda sambil mengunyah makanan dengan gemas saat disuapi.
Setiap harinya, si bayi mendengarkan 3 bahasa yang berbeda dan diharapkan mampu menguasai bahasa tersebut saat sudah bisa bicara.
Salah satu nenek si bayi yang dipanggil Grandma berasal dari Rusia, sementara nenek lain yang dipanggil Mbah Uti berasal dari Jawa, Indonesia.
Tak hanya harus menguasai 3 bahasa, si bayi juga harus memilih kewarganegaraannya sendiri saat ia sudah cukup umur nanti.
Fakta atau Mitos: Speech Delay pada Bayi Bilingual
Warganet pun menyoroti speech delay yang mungkin dialami si bayi karena diperkenalkan dengan lebih dari 1 bahasa. Bagaimana faktanya?
Dilansir dari BabyCenter, memperkenalkan lebih dari 1 bahasa sekaligus kepada bayi tidak akan mengakibatkan speech delay.
Penelitian pun menunjukkan tidak ada kaitan antara memperkenalkan 2 bahasa sekaligus dengan kemampuan berbicara atau menyerap bahasa pada bayi.
Menariknya otak bayi mampu membedakan beberapa bahasa sekaligus dan tidak akan merasa kebingungan saat mendengarkan bahasa yang berbeda.
Malahan, waktu terbaik untuk mengenalkan beragam bahasa pada anak adalah sejak lahir hingga usia 3 tahun, saat pikirannya masih sangat terbuka dan fleksible.
Penutup
Sekarang, kamu tak perlu khawatir lagi saat melihat bayi diajari ngomong 3 bahasa sekaligus. Hal ini tidak akan menyebabkan speech delay pada anak.
Selain itu juga, pada umumnya bayi di Indonesia langsung menyerap 2 bahasa sekaligus, yaitu bahasa daerahnya masing-masing dan bahasa Indonesia.
Semoga informasi ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
***