LiputanTimes.com – Desa miliarder di Kabupaten Tuban, Jawa timur, ini sempat bikin geger masyarakat tanah air karena penduduknya jadi kaya mendadak.
Penduduk desa miliarder ini menjadi sultan setelah sawah milik mereka dibeli oleh PT Pertamina untuk membangun kilang minyak Grass Root Refinery (GRR).
Mendapat banyak uang, para penduduk desa miliarder ini sontak beramai-ramai membeli mobil mewah dengan uang yang mereka dapat.
Nahasnya, kini para penduduk di desa tersebut kembali jatuh ke dalam kemiskinan karena tidak dapat memiliki pekerjaan setelah menjual sawahnya.
Daftar Isi
Penduduk Desa Miliarder Jatuh Miskin
Nama desa miliarder di Tuban, Jawa Timur, kembali mencuat ke publik setelah sempat menghebohkan media sosial beberapa waktu yang lalu.
Pasalnya, aliansi penduduk desa miliarder melakukan aksi demo di sekitar kilang minyak GRR milik PT Pertamina pada hari Senin (24/1/2022).
Para penduduk menuntut untuk mendapatkan pekerjaan di kilang minyak Pertamina seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya oleh perusahaan.
Seorang penduduk desa bahkan mengaku jika dia menyesal telah menjual lahan dan sawah mereka untuk pembangunan lokasi kilang minyak.
Sang penduduk mengaku menjual lahannya seharga Rp1 juta per meter dan menggunakan uangnya untuk membangun sebuah rumah baru.
Namun, setelah membagun rumah uangnya tidak tersisa sama sekali dan dia mengalami kesulitan untuk mencari sesuap nasi.
Penduduk Desa Dijanjikan Pekerjaan oleh Pertamina
Kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh penduduk desa yang telah disebutkan tadi saja. Ratusan penduduk desa miliarder memiliki cerita yang mirip.
Saat akan membeli lahan mereka, PT Pertamina juga menjanjikan jika pemuda dari desa akan mendapatkan pekerjaan di tempat kilang minyak itu.
Bahkan seorang eksekutif PT Pertamina berkomitmen akan memberdayakan para penduduk lokal seperti tahun sebelumnya.
Meski demikian, para penduduk tidak bisa bertemu dengan eksekutif tersebut dan janji yang diberikan pun tak kunjung mendapat jawaban.
Penutup
Itulah kisah pilu para penduduk desa miliarder yang harus kembali jatuh miskin setelah kehilangan mata pencahariannya.
Janji korporasi yang tidak ditepati dan manajemen keuangan yang kurang baik adalah beberapa faktor yang memengaruhi kondisi tersebut.
Kita berharap semoga PT Pertamina dan para penduduk desa bisa menemukan titik terang yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Semoga informasi yang diberikan bisa bermanfaat, sampai jumpa di artikel lainnya!
***