LiputanTimes.com – Kisah inspiratif datang dari kakek kaya tinggal di hutan bersama istrinya dengan sangat sederhana.
Selama 20 tahun, kakek kaya tinggal di hutan hanya berumahkan gubuk dari bambu dan kayu. Padahal, ia memiliki lahan sawah yang cukup luas.
Kisah kakek kaya tinggal di hutan ini dibagikan oleh akun Alman Mulyana lewat saluran YouTube dan mendapat tanggapan positif dari warganet.
Bagaimana pasangan kakek nenek tersebut hidup bahagia dengan segala kesederhanaannya? Simak kisah keduanya di bawah ini.
Daftar Isi
Nenek dan Kakek Kaya Tinggal di Hutan Selama 20 Tahun
Sudah 20 tahun tinggal di hutan, pasangan nenek dan kakek Uneng menunjukkan kepada kita bahwa hidup di tengah hutan tidaklah seburuk itu.
Pasangan lansia ini memutuskan untuk menghabiskan masa tuanya dengan tenang dan damai, serta jauh dari kebisingan kota.
Keduanya tinggal di sebuah gubuk sederhana yang dibangun menghadap bentangan sawah. Lahan sawah yang luas tersebut adalah milik mereka.
Gubuk dibangun dengan material kayu sebagai dindingnya, bambu sebagai penyangganya, dan batu sebagai fondasinya.
Terdapat bilik kecil sederhana di belakang gubuk yang berfungsi sebagai kamar mandi dengan air yang berasal dari sumber mata air terdekat.
Memanfaatkan Alam untuk Kebutuhan Sehari-hari
Nenek dan kakek Uneng hidup bersebelahan dengan alam, sehingga kerap memanfaatkan bahan yang ada di alam untuk kebutuhan sehari-hari.
Untuk makan, nenek Uneng memiliki kebun sendiri di belakang rumah yang ditanami beberapa jenis sayuran.
Selain itu, ia juga memelihara beberapa hewan ternak seperti kambing, ayam, dan bebek yang ditempatkan di kandang sederhana di samping gubuk.
Kandang tersebut tak memiliki pagar, hanya beratap karung dan terpal, serta beralaskan rumput kering.
Untuk kebutuhan air minum dan memasak, nenek Uneng memanfaatkan air yang mengalir dari sumber mata air terdekat.
Sementara itu, gubuknya tak dialiri kabel listrik. Kakek Uneng mendapatkan listrik dari panel surya yang dipasangnya sejak gubuk dibangun.
Penutup
Itu dia kisah nenek dan kakek kaya tinggal di hutan untuk menjaga lahan sawahnya yang membentang luas di depan gubuk mereka.
Meskipun hidup dengan sangat sederhana, keduanya mengaku senang dan tak pernah merasa kekurangan apa pun.
Dari pasangan lansia ini kita bisa belajar bahwa kedamaian dan ketenangan hidup tak melulu berasal dari konsumsi barang mewah.
Semoga informasi ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
***