LiputanTimes.com – Bocah doyan makan kertas rokok menjadi sorotan publik setelah diketahui kebiasaan tersebut dilakukan sejak masih balita.
Perilaku bocah doyan makan kertas rokok pun tidak terlepas dari kedua orang tua yang mendapat kritik dari berbagai pihak karena membiarkan kebiasaan tersebut terlalu lama.
Artikel ini akan membahas latar belakang bocah doyan makan kertas dan pendapat ahli mengenai kebiasaan ganjil tersebut.
Siapa sebenarnya bocah tersebut, dari mana asalnya dan apa yang harus dilakukan oleh pihak keluarga? Berikut liputannya.
Daftar Isi
Bocah Doyan Makan Kertas Rokok Inisial MAF
Diketahui inisial bocah tersebut adalah MAF, anak laki-laki berusia 6 tahun asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang senang makan kertas rokok layaknya camilan.
Sang ayah, Ade (49) menjelaskan MAF sudah mulai mengonsumsi kertas rokok ketika masih berusia 2 tahun, pada saat itu dia senang menjilat bagian manis pada kertas tersebut.
“Kebiasaan makan kertas papir dari usia MAF sekitar 2 tahun. Dulu kan saya sama kakeknya merokok lintingan, kertas papirnya diambil dan dijilati, karena ada bagian yang manisnya.
Tapi bukan sekadar dijilati, sekarang malah seringnya dimakan,” papar Ade dalam suatu wawancara mengenai kebiasaan aneh anaknya.
Pengakuan Ayah Bocah Doyan Makan Kertas Rokok
Ade mengaku MAF sanggup menghabiskan satu bungkus yang berisi 30 kertas papir dalam sehari, atau mungkin lebih.
“Tidak pernah dilarang, karena pikir saya kan kertas jadi di pencernaan akan terurai,” tambah Ade yang juga menjelaskan MAF tidak pernah mengeluh sakit perut akibat kebiasaannya.
Meski begitu, dia tetap khawatir akan dampak jangka panjang pada kesehatan anaknya dan mengaku ingin mencari cara agar kebiasaan tersebut berhenti.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzy berkomentar bahwa kebiasaan MAF sudah masuk ke dalam kategori kecanduan yang harus disembuhkan sebelum terlambat.
Penutup
Terkadang, orang tua membiarkan anaknya melakukan atau memakan hal-hal yang tidak seharusnya seperti kopi pahit atau buah paria supaya mereka kapok.
Sayangnya, MAF malah kecanduan dan sekarang harus ditangani oleh tenaga medis agar mendapat pertolongan dan terlepas dari kebiasaan anehnya.
Semoga kisah viral ini bisa menjadi pelajaran bagi orang tua yang sering mengalah terhadap keinginan anak, terutama yang masih balita. Sampai jumpa di artikel-artikel viral berikutnya.
***